banjarbaru-zone
Laporan Khusus Hari Jadi ke-61 Provinsi Kalimantan Selatan
Peresmian Sekretariat Daerah Jadi Kado Ultah
14 Agustus 2011 Merupakan hari spesial dalam sejarah Provinsi Kalimantan Selatan. Momentum ulang tahun ke 61 ini bersamaan dengan peresmian gedung Sekretariat Daerah Provinsi kalsel di Banjarbaru.
Prosesi peresmian gedung yang bangun mulai 11 Pebruari 2009 ini di saksikan para tokoh di Kalimantan Selatan mulai jajaran eksekutif, legislatif, ulama, kepemuadaan, kemasyarakatan, masyarakat kota Banjarbaru dan sekitarnya serta undangan lain.
Usai peresmian, Gubernur Kalsel, H Rudy Ariffin pun turut menjalani rangkaian peresmian selanjutnya yakni buka puasa, dan salat magrib dan hajad berjamaah, salah isya dan di akhiri dengan terawih.
Rudy Ariffin mengatakan, pemerintah pusat pemerintahan Provinsi Kalsel ini merupakan pilihan untuk menjawab tantangan ke depan, terutama terkait daya dukung kapasitas wilayah serta akses Fisik kota Banjarmasin yang di nilai melampaui kapasitas (over load), sehingga di perlukan kawasan perkantoran baru untuk mengurangi beban tersebut, dan menunjang penyelenggaran pemerintahan yang Efektif dan efisien.
Pemindahan pusat pemerintahan merupakan pilihan berani karena rencana ini berat di wujudkan, terutama dari aspek pembiayaan dan dukungan politik, termasuk penentuan kawasan yang ideal untuk sebuah pusat pemerintahan.
Gagasan pemerintah pusat pemerintahan dari Kota Banjarmasin ke Banjarbaru didengungkan sejak 1951, Gubernur Kalimantan, Dokter Murdjani saat itu yang memunculkannya setelah melakukan bebagai kajian dan pertimbangan.
Gagasan ini dapat disimak dari penggalan pidato visioner Gubernur Murdjani yaitu," kira-kira lima ratus tahun yang lalu negeri Amerika Serikat, seperti kita kenal sekarang. hanya suatu impian yang indah. Akan tetapi berkat usaha orang-orang yang dapatv melihat dan jarak panjang, maka impian itu telah menjadi kenyataan. dan saya yakin, bahwa Indonesia pun akan dapat mewujudkan cita-cita pembukaan dan pembangunan Kalimantan".
"Membangun Banjarbaru dari awal bukan lah hal yang mustahil walaupun pada saat ini lebih terkesan sebagai "mimpi" yang diperlukan usaha bersama mewujudkannya agar terwujud suatu ibu kota yang ideal dan dapat dibanggakan, karena tatanannya yang bagus dan menjadi kota modern".
Begitulah pengalaman pidato Gubernur dokter Murdjani yang mengobsesasikan.
Pemindahan ibu kota Kalimantan dari Banjarmasin ke Banjarbaru .
Sejarah terus berputar, ketika R.T.A Milono menggantikan Murdjani, usaha pembangunan melanjutkan. Secara Resmi, dengan surat bernomor: Des-19930-41 tanggal 1954 diusulkan Kepada Pemerintah Pusat agar Banjarbaru do tetapkan menjadi ibu kota Kalimantan.Namun sejarah kemudian kurang berpihak dengan terpecahnya kalimantan menjadi 4 Provinsi.
Pemekaran, berdampak pada rencana pembangunan ibu kota Kalimantan yang baru di Banjarbaru.pemekaran wilayah memerlukan biaya besar.
Anggaran belanja Provinsi Kalimantan harus dibagi-bagi ke Provinsi-provinsi baru, dan pembanguanan Banjarbaru tidak mungkin diprioritaskan.
Meski demikian, cita-cita menjadikan Banjarbaru pusat pemerintahan Kaliamntan Selatan tidak surut. Terbukti, DPRD Tingkat I Kalsel, melalui resolusi 10 Desember 1958,No. 26a/DPRD-58, mendesak pemerintahan pusat supaya dalam waktu singkat segera menapkan kota Banjarbaru sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Kesungguhan upaya itu juga belum berhasil sampai Milono digantikan Syarkawi, H. maksid, Aberani sulaiman, hingga para Gubernur Kalimantan Selatan masa selanjutnya, juga belum dapat mewudkan impian pemindahan pusat pemerintahan.
Menyimak sejarah panjang proses pemindahan pusat pemerintahan itu maka pemindahanya dari Banjarmasin ke Banjarbaru harus di sikapi positif.
Pemendahan pusat pemerintahan mewujudkan gagasan masa lalu dan merupakan salah satu visi dan misi Gubernur dan wakil Gubernur periode 2005-2010.
"Jadi pemindahan pusat pemerintahan ini tidak salah , karena sudah lama diinginkan," ujar saat peresmian yang juga di hadiri mantan Gubernur Kalsel, HM said dan istri.
Dan, harapan itu kini terwujud dan peresmian ini menjadi kado istimewa masyarakat Kalsel di hari ulang tahun ke 61 ini. Ini juga sebagai bukti keinginan pemerintah mewujudkan mimpi,Membangun Banua dan Kesejahteraan.
Rudy Ariffin Terima Penghargaan Pertanian
Gubernur Kalimantan Selatan meperoleh penghargaan berupa lencana Adhi Bhakti Tani Nelayan Andalan (KTNA). Penghargaan diserahkan Ketua KTNA Nasional , Ir.H.Winarno Tohir yang diterimakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, H.M.Muchlis Gafuri, pada Rembug Utama Kelompok Tani Nelayan Andalan di Tenggorang Kalimantan Timur, 15 Juni 2011 .
Penghargaan diserahkan kepada H.Rudy Ariffin sebagai penghargaan atas pengabdian dalam mendampingi dan memotivasi semangat dan tanggung jawab serta kemandirian petani nelayan dalam meningkatkan pembangunan pertanian,perikanan, dan kehutanan serta sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap warga negara
Perekonomian Kalsel Terus Membaik
Kondisi perekonomian Provinsi Kalimantan Selata (Kalsel) menunjukan perbaikan dari periode ke periode berikutnya. Ini dapat dilihat dari data-data Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan yang dilakukan secara berkala.
Pada triwulan II - 2011, perekonomian di Kalsek tumbuh 15,74 persen jika dibandingkan triwulan I - 2011 (q to q). Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 mengalami pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan semester I - 2011 dibandingkan dengan semester I - 2010 tumbuh sebesar 6,07 persen.
Besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Brlaku pada triwulan II - 2011 mencapai Rp 17,36 triliun. SEdangkan PDRB atas dasar konstan 2000 pada triwulan yang sama Rp8,25 triliun.
Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi (q to q) adalah sektor pertanian 67,74 persen, sektor jasa-jasa 9,85 persen serrta sektor pertambangan dan penggalian 6,16 persen. Sementara untuk pertumbuhan (y-on-y) adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalai pertumbuhan tertinggi sebesar 8,95 persen, kemudian sektor pertambangan dan penggalian 7,74 persen, dan sektor jasa-jasa 7,46 persen.
Struktur PDRB Triwulan II-2011 masih didominasi sektor pertambangan, sektor pertaniandan sektor perdagangan, hotel dan restoran, masing-masing memberikan kontribusi sebesar 25,58 persen, 21,87 persen, dan 14,69 persen terhadap total PDRB.
Dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi triwulan II - 2011 sebesar 15,74 persen didorong oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga 1,24 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 5,19 persen, pembentukan modal tetap bruto 3,58 persen, ekspor barang dan jasa 16,15 persen.
Dibandingkan dengan triwulan II - 2011 (y-on-y), pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 persen didukung oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga 6,21 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 7,18 persen, pembentukan modal tetap bruto 8,10 persen, ekspor barang dan jasa 12,05 persen dan impor barang dan jasa 13,39 persen.
Selama kumulatif satu semester, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga 6,30 persen, pengeluaran konsusi pemerintah 7,39 persen, pembentukan modal tetap bruto, 7,94 persen, ekspor barang dan jasa 5,81 persen dan impor barang dan jasa 9,49 persen.
Sementara Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalsel pada triwulan II-2011 sebesar 106,62 artinya secara umum persepsi konsumen menganggap bahwa kondisi ekonomi konsumen pertumbuhannya lebih baik dari triwulan sebelumnya.
Tingkat optimisme konsumen lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2011 )nilai ITK 106,62, lebih besar dibandingkan ITK Triwulan I-2011). KOndisi ekonomi konsumen membaik terutama didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga.
Nilai ITK Kalimantan selatan trieulan III-2011 diperkirakan sebesar 109,25, artinya konsumen optimis bahwa kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik.
Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2011 (nilai ITK sebesar 106,62).
Sedangkan nilai ekspor Juni 2011 mencapai US$907,74 juta naik 17,81 persen dibandingkan skpor bulan Mei 2011 yang hanya mencapai US$770,48 juta naik 73,39 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan JUni 2010 yang hanya mencapai US$522,01 juta.
Secara Kumulatif nilai ekspor KLasel Januari-Juni 2011 sebesar US$4.231,53 juta atau naik 24,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang hanya mencapai US$3,392,79 juta.
(Sumber : Barito Post edisi Senin, 15 Agustus 2011) dan kalselpov
1 Sep 2011
Banjarbaru ibukota propinsi kalimantan selatan
Posted by Rushdie
Posted on 9/01/2011
with No comments
Silakan komentar:
- Bila susah boleh pakai anonymous, bila salah bisa dihapus kemudian ulang komentar lagi,
- Dilarang komentar Promosi
Terima kasih kunjungannya.